Senin, 10 November 2014

Pasar Monopolistik dan Oligopoli



ASSALAMUALAIKUM WR.WB.

PASAR OLIGOPOLI DAN MONOPOLISTIK


KELOMPOK 10 :
ANI KUMALASARI
HANIFAH PRIHANTARI
METI NUR OKTAVIANI
NABILA CAHYA RAHMAWATI
SITI NUR IRAENI



Pasar Monopolistik
        Pasar monopolistik adalah perusahaan yang bebas keluar masuk pasar dengan jumlah perusahaan banyak dan menghasilkan produk yang berbeda. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain

Ciri - ciri pasar monopolistik :

  1. Terdapat banyak perusahaan di dalam pasar maka pasar persaingan monopolistik
  1. Mempunyai ukuran yang relatif sama 
  1. Barang produksinya bersifat berbeda corak
  1. Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan dalam menentukan dan mempengaruhi harga
  1. Pemasukan kedalam industri relatif mudah.
  1. Terdiri atas banyak penjual dan banyak pembeli.
  1. Terdapat banyak penjual yang besarnya sama, sehingga tidak ada satu penjual yang akan menguasai pasar.
  1. Penjual mudah menawarkan barangnya di pasar.
  1. Adanya peluang untuk bersaing dalam keanekaragaman jenis barang yang dijual.

Karakteristik Pasar Monopolistik 

1.     Terdapat banyak produsen atau penjual.
2.     Adanya Diferensiasi Produk.
3.     Produsen Dapat mempengaruhi harga.
4.     Produsen dapat keluar masuk pasar.
5.     Promosi penjualan harus aktif

Keseimbangan Perusahan terbagi menjadi 2 yaitu jangan pendek dan panjang. 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNiaINnSIzIDNn4eNHxUktSAnf1Msysi7ZK9n-8Lvl62OX7w7eqs0t_J8-GYPLQPpFqLmIccgqk99GsHhVhd2hUr-WMP5ITiV-8OmAo-5U7D0xL9acgJH9xopAGDwlhxCxXDk6mqH58okP/s1600/G1.jpg


Keseimbangan Monopolistik

1.       Kurve permintaan menurun
2.       Posisi keseimbangan bila MR = MC
3.       Karena bebas memperoleh keuntungan, maka dalam jangka panjang kurve
permintaan D bersinggung dengan kurve Average Cost (AC).
4.       Equilibrium perusahaan dalam jangka pendek dengan keuntungan
lebih (excess profit)
5.       Equilibrium dalam jangka panjang. Karena masuknya perusahaan-perusahaan baru :
(a) Kurve permintaan perusahaan menurun dari D ke D' dan
(b) Kurve AC dan MC menaik ke AC' dan MC'


v  Kelebihan pasar monopolistik 

1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya dalam pasar monopolistik.
3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia

v  Kekurangan Pasar Monopolistik 

1.  Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen



Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri dari sedikit perusahaan. Pasar ini diperjualbelikan dua macam barang yaitu barang homogen dan barang diferensial (berbeda corak) maka ada dua macam oligopoli yaitu :
1. Oligopoli murni 
    oligopoli yang menjual barang homogen (sama) seperti indutri paku, seng, semen, pipa besi.
2. Oligopoli diferensial
    oligopoli yang menjual barang diferensial (berbeda corak) seperti rokok, mobil komputer.



Model Oligopoli 

a. Model Permintaan Yang Patah (Kinked Demand Model) Model ini dikembangkan oleh P.M. Sweezy (1939). Sweezy beranggapan bahwa kalau ada produsen dalam pasar oligopoli yang berusaha menaikkan harga maka ia akan kehilangan langganan karena tak ada produsen lainnya yang bersedia menaikkan harga. Namun sebaliknya, produsen dalam pasar oligopoli tidak dapat memperluas pasar dengan menurunkan harga sebab para pesaing akan menurunkan harga dengan tingkat yang lebih rendah lagi. Akibatnya terjadilah perang harga. Dalam hal ini para produsen dalam pasar oligopoli saling mempengaruhi pasar oligopoli tidak dapat memperluas pasar dengan menurunkan harga sebab para pesaing akan menurunkan harga dengan tingkat yang lebih rendah lagi. Akibatnya terjadilah perang harga. Dalam hal ini para produsen dalam pasar oligopoli saling mempengaruhi, tetapi tidak melakukan kolusi (kesepakatan). 


b. Model Cournot (Cournot Model) Model Cournot yang disebut juga duopoli dikembangkan oleh Augustin Cournot seorang ahli ekonomi berkebangsaan Perancis pada tahun 1838. Asumsi utama dari model ini adalah bahwa jika perusahaan telah menentukan tingkat produksinya, maka perusahaan tersebut tidak akan mengubahnya. Atas dasar asumsi inilah perusahaan pesaingnya akan menentukan tingkat produksinya. Dalam pasar duopoli hanya terdapat dua perusahaan yang menjual produk yang homogen, dengan demikian hanya terdapat satu harga pasar. Harga pasar ditentukan oleh keseimbangan antara jumlah total output yang dihasilkan oleh dua perusahaan dengan permintaan pasar. 

c. Model Stackelberg (Stackelberg Model) Dalam model Stackelberg diasumsikan bahwa di pasar terdapat dua perusahaan, satu bertindak sebagai pemimpin (leader firm) dan satu perusahaan berlaku sebagai pengikut (follower). Perusahaan yang bertindak sebagai pemimpin mempunyai kewenangan untuk menentukan jumlah output yang akan dihasilkan untuk memperoleh keuntungan maksimum. Atas dasar jumlah output yang telah ditentukan oleh perusahaan pemimpin ini, perusahaan pengikut akan bereaksi sesuai dengan ketentuan pada model Cournot, yaitu menganggap bahwa perusahaan pemimpin tidak akan mengubah tingkat outputnya. 

d. Model Perusahaan Dominan (The Dominant Firm Model) Model perusahaan dominan adalah pengembangan lebih lanjut dari model Stackelberg. Dalam model ini  juga terdapat perusahaan dominan yang bertindak selaku pemimpin dasar serta perusahaan-perusahaan lain sebagai pengikut. Perbedaannya adalah bahwa perusahaan-perusahaan pengikut tidak bereaksi mengikuti model Cournut, melainkan mereka bereaksi seolah-olah mereka berada dalam pasar yang bersaing sempurna. Dengan demikian perusahaan-perusahaan pengikut bertindak sebagai penerima harga (price taker), yaitu akan menerima berapapun harga yang ditetapkan oleh perusahaan pemimpin dan akan menghasilkan output pada kondisi dimana marginal costnya sama dengan tingkat harga.


Ciri - ciri pasar oligopoli :

1. Perusahaan menghasilkan barang standar dan barang dengan jenis/corak beragam. 
2. Promosi melalui iklan secara terus-menerus.  
3. Hanya terdapat sedikit penjual, biasanya antara tiga  sampai dengan sepuluh yang menjual produk
substitusi. 
4. Pada pasar oligopoli terdapat rintangan yang menyebabkan perusahaan lain sulit memasukinya.  
5. Keputusan harga yang diambil oleh suatu perusahaan harus dipertimbangkan oleh perusahaan
yang lain.

Karakteristik Pasar Oligopoli
1.   Hanya sedikit perusahaan yang terdapat dalam industri
2.   Produk homogen atau terdiferensiasi
3.   Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi
4.   Kompetisi non harga 

Faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli
1.     Efisiensi skala besar
2.     Kompleksitas manajemen 



Adapun hambatan-hambatan dalam oligopoli itu diantaranya adalah sebagai berikut : 

a. Skala Ekonomis Perusahaan yang telah lama berproduksi dan beroperasi relatif lebih memiliki kesempatan untuk menikmati skala ekonomis, karena untuk memperbesar produksinya perusahaan tersebut cukup menambah dari produksi yang sudah ada, sehingga sangat memungkinkan untuk menurunkan biaya produksi dan relatif akan mampu menjual produksinya dengan harga yang relatif lebih murah bila dibandingkan para pendatang baru. 

b. Ongkos Produksi yang Berbeda Perusahaan bisa menurunkan biaya produksi dengan membuka kapasitas produksi baru daripada tetap menggunakan kapasitas yang lama dan seterusnya, sementara bagi perusahaan baru hal itu dilakukan karena harus mengeluarkan segala macam biaya yang tidak disertai dengan produksi langsung (misalnya biaya pendidikan karyawan agar menjadi terampil).
 
c. Keistimewaan Hasil Produksi Bagi perusahaan yang telah lama berdiri dan sama lamanya dengan produk yang dihasilkan menyebabkan produk tersebut menjadi dikenal oleh masyarakat dan menciptakan konsumen yang loyal pada produknya.

Kelebihan Pasar Oligopoli
  • terdapat sedikit penjual karena dibutuhkan biaya investasi yang besar. 
  • Jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu.
  •  Bila terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan.

v  Kekurangan Pasar Oligopoli 

1.       Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan
2. Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi
3. Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis karena semangat bersaing kurang
4. Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi
5. Sulit ditembus/dimasuki perusahaan baru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar