ASSALAMUALAIKUM WR.WB.
PASAR OLIGOPOLI DAN MONOPOLISTIK
KELOMPOK 10 :
ANI KUMALASARI
HANIFAH PRIHANTARI
METI NUR OKTAVIANI
NABILA CAHYA
RAHMAWATI
SITI NUR IRAENI
Pasar
Monopolistik
Pasar monopolistik adalah perusahaan yang bebas keluar masuk pasar dengan
jumlah perusahaan banyak dan menghasilkan produk yang berbeda. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua
shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang
dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya
perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain
Ciri - ciri pasar monopolistik :
Ciri - ciri pasar monopolistik :
- Terdapat banyak perusahaan di dalam pasar maka pasar persaingan monopolistik
- Mempunyai ukuran yang relatif sama
- Barang produksinya bersifat berbeda corak
- Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan dalam menentukan dan mempengaruhi harga
- Pemasukan kedalam industri relatif mudah.
- Terdiri atas banyak penjual dan banyak pembeli.
- Terdapat banyak penjual yang besarnya sama, sehingga tidak ada satu penjual yang akan menguasai pasar.
- Penjual mudah menawarkan barangnya di pasar.
- Adanya peluang untuk bersaing dalam keanekaragaman jenis barang yang dijual.
v Karakteristik Pasar Monopolistik
1.
Terdapat
banyak produsen atau penjual.
2.
Adanya Diferensiasi
Produk.
3.
Produsen Dapat
mempengaruhi harga.
4.
Produsen dapat
keluar masuk pasar.
5.
Promosi
penjualan harus aktif.
Keseimbangan Perusahan terbagi menjadi 2 yaitu
jangan pendek dan panjang.
Keseimbangan Monopolistik
1.
Kurve permintaan menurun
2.
Posisi keseimbangan bila MR = MC
3.
Karena bebas memperoleh keuntungan, maka dalam jangka
panjang kurve
permintaan D bersinggung dengan kurve Average Cost (AC).
permintaan D bersinggung dengan kurve Average Cost (AC).
4.
Equilibrium perusahaan dalam jangka pendek
dengan keuntungan
lebih (excess profit)
lebih (excess profit)
5.
Equilibrium dalam jangka panjang. Karena
masuknya perusahaan-perusahaan baru :
(a) Kurve permintaan perusahaan menurun dari D ke D' dan
(b)
Kurve AC dan MC menaik ke AC' dan MC'
v Kelebihan pasar monopolistik
1. Banyaknya produsen di
pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang
terbaik baginya.
2. Kebebasan keluar masuk
bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam
menghasilkan produknya dalam pasar monopolistik.
3. Diferensiasi produk
mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya,
dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4. Pasar ini relatif mudah
dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia
v Kekurangan Pasar Monopolistik
1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang
tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang
tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar
monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang
cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan
meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus
dibayar oleh konsumen
Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang
hanya terdiri dari sedikit perusahaan. Pasar ini diperjualbelikan dua macam barang yaitu barang homogen dan barang diferensial (berbeda corak) maka ada dua macam oligopoli yaitu :
1. Oligopoli murni
oligopoli yang menjual barang homogen (sama) seperti indutri paku, seng, semen, pipa besi.
2. Oligopoli diferensial
oligopoli yang menjual barang diferensial (berbeda corak) seperti rokok, mobil komputer.
Ciri - ciri pasar oligopoli :
1. Perusahaan menghasilkan barang standar dan barang dengan jenis/corak beragam.
2. Promosi melalui iklan secara terus-menerus.
3. Hanya terdapat sedikit penjual, biasanya antara tiga sampai dengan sepuluh yang menjual produk
substitusi.
4. Pada pasar oligopoli terdapat rintangan yang menyebabkan perusahaan lain sulit memasukinya.
5. Keputusan harga yang diambil oleh suatu perusahaan harus dipertimbangkan oleh perusahaan
yang lain.
1. Oligopoli murni
oligopoli yang menjual barang homogen (sama) seperti indutri paku, seng, semen, pipa besi.
2. Oligopoli diferensial
oligopoli yang menjual barang diferensial (berbeda corak) seperti rokok, mobil komputer.
Model Oligopoli
a. Model
Permintaan Yang Patah (Kinked Demand Model) Model ini dikembangkan oleh
P.M. Sweezy (1939). Sweezy beranggapan bahwa kalau ada produsen dalam pasar
oligopoli yang berusaha menaikkan harga maka ia akan kehilangan langganan
karena tak ada produsen lainnya yang bersedia menaikkan harga. Namun
sebaliknya, produsen dalam pasar oligopoli tidak dapat memperluas pasar dengan
menurunkan harga sebab para pesaing akan menurunkan
harga dengan tingkat yang lebih rendah lagi. Akibatnya terjadilah perang harga.
Dalam hal ini para produsen dalam pasar
oligopoli saling mempengaruhi pasar oligopoli tidak dapat memperluas pasar
dengan menurunkan harga sebab para pesaing akan menurunkan harga dengan tingkat
yang lebih rendah lagi. Akibatnya terjadilah
perang harga. Dalam hal ini para produsen dalam pasar oligopoli saling mempengaruhi, tetapi tidak melakukan kolusi
(kesepakatan).
b. Model Cournot
(Cournot Model) Model Cournot yang disebut juga duopoli dikembangkan
oleh Augustin Cournot seorang ahli ekonomi berkebangsaan Perancis pada tahun
1838. Asumsi utama dari model ini adalah bahwa jika perusahaan telah menentukan
tingkat produksinya, maka perusahaan tersebut tidak akan mengubahnya. Atas
dasar asumsi inilah perusahaan pesaingnya akan menentukan tingkat produksinya.
Dalam pasar duopoli hanya terdapat dua perusahaan yang menjual produk yang
homogen, dengan demikian hanya terdapat satu harga pasar. Harga pasar
ditentukan oleh keseimbangan antara jumlah total output yang dihasilkan oleh dua perusahaan dengan permintaan pasar.
c. Model
Stackelberg (Stackelberg Model) Dalam model Stackelberg diasumsikan
bahwa di pasar terdapat dua perusahaan, satu bertindak sebagai pemimpin (leader firm) dan satu perusahaan berlaku
sebagai pengikut (follower). Perusahaan yang bertindak sebagai pemimpin
mempunyai kewenangan untuk menentukan jumlah output yang akan dihasilkan untuk memperoleh keuntungan maksimum. Atas
dasar jumlah output yang telah ditentukan oleh perusahaan pemimpin ini,
perusahaan pengikut akan bereaksi sesuai dengan ketentuan pada model Cournot, yaitu menganggap bahwa perusahaan pemimpin
tidak akan mengubah tingkat outputnya.
d. Model
Perusahaan Dominan (The Dominant Firm Model) Model perusahaan dominan adalah pengembangan lebih lanjut dari model
Stackelberg. Dalam model ini juga terdapat perusahaan dominan yang
bertindak selaku pemimpin dasar serta perusahaan-perusahaan lain sebagai pengikut. Perbedaannya adalah bahwa
perusahaan-perusahaan pengikut tidak bereaksi mengikuti model Cournut, melainkan mereka bereaksi seolah-olah mereka
berada dalam pasar yang bersaing
sempurna. Dengan demikian perusahaan-perusahaan pengikut bertindak sebagai
penerima harga (price taker), yaitu akan
menerima berapapun harga yang ditetapkan oleh perusahaan pemimpin dan akan menghasilkan output pada kondisi dimana
marginal costnya sama dengan tingkat harga.
Ciri - ciri pasar oligopoli :
1. Perusahaan menghasilkan barang standar dan barang dengan jenis/corak beragam.
2. Promosi melalui iklan secara terus-menerus.
3. Hanya terdapat sedikit penjual, biasanya antara tiga sampai dengan sepuluh yang menjual produk
substitusi.
4. Pada pasar oligopoli terdapat rintangan yang menyebabkan perusahaan lain sulit memasukinya.
5. Keputusan harga yang diambil oleh suatu perusahaan harus dipertimbangkan oleh perusahaan
yang lain.
Karakteristik Pasar Oligopoli
1.
Hanya sedikit perusahaan yang terdapat dalam
industri
2.
Produk homogen atau terdiferensiasi
3.
Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi
4.
Kompetisi non harga
Faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli
1.
Efisiensi skala besar
2.
Kompleksitas manajemen
Adapun hambatan-hambatan dalam oligopoli itu
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Skala Ekonomis Perusahaan yang telah lama
berproduksi dan beroperasi relatif lebih memiliki kesempatan untuk menikmati
skala ekonomis, karena untuk memperbesar produksinya perusahaan tersebut cukup
menambah dari produksi yang sudah ada, sehingga sangat memungkinkan untuk
menurunkan biaya produksi dan relatif akan mampu menjual produksinya dengan
harga yang relatif lebih murah bila dibandingkan para pendatang baru.
b. Ongkos Produksi yang Berbeda Perusahaan bisa
menurunkan biaya produksi dengan membuka kapasitas produksi baru daripada tetap
menggunakan kapasitas yang lama dan seterusnya, sementara bagi perusahaan baru
hal itu dilakukan karena harus mengeluarkan segala macam biaya yang tidak
disertai dengan produksi langsung (misalnya biaya pendidikan karyawan agar
menjadi terampil).
c. Keistimewaan Hasil Produksi Bagi perusahaan
yang telah lama berdiri dan sama lamanya dengan produk yang dihasilkan
menyebabkan produk tersebut menjadi dikenal oleh masyarakat dan menciptakan
konsumen yang loyal pada produknya.
v Kelebihan
Pasar Oligopoli
- terdapat sedikit penjual karena dibutuhkan biaya investasi yang besar.
- Jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu.
- Bila terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan.
v Kekurangan
Pasar Oligopoli
1.
Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan
2. Harga
yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi
3. Bisa
timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis karena
semangat bersaing kurang
4. Bisa
timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi
5. Sulit
ditembus/dimasuki perusahaan baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar